PDAM SURYA SEMBADA Go Mobile

Inovasi-inovasi dalam meningkatkan pelayanan kepada pelanggan terus dilakukan Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya.

Yaitu aplikasi PDAM Surya Sembada di Gawai (gadget). Aplikasi ini sangat bermanfaat dan wajib dimiliki oleh setiap pelanggan PDAM Surya Sembada. Tersedia di Playstore dan Appstore.

Fitur-fitur yang disediakan antara lain :

  • Baca Meter
    • Fitur untuk mengetahui jumlah pemakaian air PDAM tiap bulannya
  • Tagihan Rekening PDAM
    • Fitur untuk mengetahui tagihan rekening PDAM tiap bulannya
  • Grafik Pemakaian Air dan Pembayaran
    • Berisi info grafik pemakaian air dan pembayaran rekening Pelanggan
  • Gangguan Air
    • Berisi info gangguan Pelayanan PDAM Surya Sembada
  • Pengaduan
    • Fitur yang bisa digunakan untuk melakukan pengaduan terkait layanan PDAM
  • Pemasangan Sambungan Baru
    • Bagi calon pelanggan yang ingin mendaftar menjadi pelanggan PDAM
  • Catat Meter Mandiri
    • Untuk memudahkan pelanggan yang memiliki mobilitas yang cukup tinggi dan jarang berada di rumah untuk secara mandiri membantu pencatatan meter PDAM.

Pertimbangan Dalam Mendesain Sistem Pemipaan

Pipa adalah saluran tertutup yang digunakan sebagai sarana pengaliran dan transportasi fluida berbentuk cair, gas, maupun udara yang memiliki energi aliran dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam proses industri terutama yang bergerak dibidang industri pengolahan fluida, pipa ini menjadi salah satu komponen yang memiliki peran penting. Saking pentingnya, perencanaan sistem pemipaan pun harus dilakukan secara matang.

Sistem pemipaan sendiri tidak hanya terdiri dari pipa, tetapi merupakan hasil interkoneksi antara pipa dan berbagai komponen pipa seperti tee, elbow, reducer, katup, sambungan ekspansi, dll yang saling terhubung. Perancangan atau desain sistem pemipaan ini bertanggungjawab untuk menghasilkan sebuah sistem perpipaan untuk mentransportasikan fluida yang mengalir didalam pipa berdasarkan kode dan standar yang berlaku secara efektif dan efisien.

Maka dari itu, dalam mendesain sistem pemipaan tidak bisa dilakukan dengan sembarangan atau asal pilih sesuai dengan selera. Karena setiap fluida memiliki temperatur serta tekanan yang berbeda-beda, sehingga jenis pipa yang digunakan pun harus sesuai dengan standar dan aturannya.

Berikut ini merupakan hal-hal yang perlu dipertimbangkan pada saat mendesain sistem pemipaan:

Keamanan

Keamanan menjadi aspek pertama yang harus diperhatikan dalam mendesain pipa. Perencanaan keamanan sistem pemipaan ini harus mempertimbangkan hal-hal yang dapat mempengaruhi keselamatan kerja, seperti penempatan perlengkapan pemipaan dan pendeteksi api sekaligus hidrannya, akses jalan, dan lain sebagainya.

Kemudahan pemasangan dan pengoperasian

Dalam mendesain sistem pemipaan, alangkah baiknya juga mempertimbangkan kemudahan dalam pendirian atau pemasangannya. Karena dengan perencanaan yang matang, dapat membuat antara rancangan dengan konsisi lapangan nantinya tidak jauh berbeda sehingga dapat menghemat atau memperpendek waktu konstruksi.

Selain itu sistem pemipaan harus bisa dioperasikan dengan mudah. Tidak menyulitkan dan membahayakan operator di lapangan pada saat pengaplikasiannya. Hal ini juga dipengaruhi oleh fakor penempatan instrument dan perlengkapan pemipaan.

Kemudahan perawatan dan perbaikan

Pada umumnya, setiap perlengkapan dan peralatan pemipaan perlu dilakukan pengecekan secara rutin ataupun perbaikan agar dapat bekerja dengan baik. Untuk memberi kemudahan dalam perawatan ataupun perbaikan ini, maka perlu dilakukan perancangan penempatan perlengkapan dan peralatan pemipaan di tempat yang tidak terhalang apapun sehingga operator tidak kesulitan pada saat sistem pemipaan tersebut di ganti, pindah, maupun dibongkar.

Kemudahan akses

Setiap unit sistem pemipaan harus memberi kemudahan dalam pengaksesannya. Dimana operator dapat dengan mudah pergi dan menjangkau perlengkapan serta peralatan yang ada. Pada dasarnya, prinsip yang digunakan yaitu desain harus dibuat dengan meletakkan perlengkapan maupun peralatan yang akan dioperasikan sebaik mungkin agar dapat dilihat dan dijangkau dengan mudah.

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut diatas, maka sistem pemipaan nantinya bukan hanya dapat berfungsi dengan baik. Namun juga dapat memberi kemudahaan dan keamanaan pada saat perawatan, pergantian maupun perbaikan unit perpipaan.

Sekian, semoga bermanfaat.

Apa itu Sistem Drainase Perkotaan? Apa Pentingnya?

Drainase merupakan salah satu komponen yang tidak terpisahkan dalam rancangan perencanaan pembangunan. Komponen ini telah menjadi prasarana umum yang dibutuhkan masyarakat khususnya diperkotaan dalam rangka menuju kehidupan kota yang nyaman, bersih, dan sehat. Drainase sendiri berarti mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air. Jadi, drainase ini pada umumnya berfungsi sebagai pengendali kebutuhan air permukaan untuk memperbaiki dan mengurangi daerah becek, genangan air, dan banjir.

Teknik yang ada dalam sistem drainase ini adalah dengan pemasangan pipa yang digunakan untuk mengairi dan mengalirkan air bersih dari satu sumber menuju ke berbagai tempat tujuan. Selain air bersih, drainase ini juga mengalirkan air limbah menuju ke tempat pembuangan yang tepat sesuai dengan fungsinya.

Di daerah pedesaaan maupun daerah yang belum berkembang, drainase biasanya dapat terbentuk secara alamiah sebagai bagian dari siklus hidrologi. Drainase alami ini terus berubah secara konstan sesuai dengan keadaan fisik lingkungan sekitar.

Sedangkan di daerah perkotaan, drainase dibuat untuk mengalirkan air yang berasal dari hujan maupun air buangan agar tidak terjadi genangan yang berlebihan pada suatu kawasan tertentu. Drainase yang ada di perkotaan ini saling terkait dalam suatu jaringan drainase dan membentuk satu sistem drainase perkotaan. Hal ini dikarenakan suatu kota terbagi-bagi menjadi beberapa kawasan yang saling berhubungan.

Adanya sistem drainase di suatu kawasan, dapat memberi berbagai manfaat, diantaranya yaitu:

  1. Meningkatnya kenyamanan, keasrian, dan kesehatan masyarakat di daerah pemukiman dan daerah perkotaan pada umumnya.
  2. Mengurangi kelebihan air sehingga suatu kawasan dapat difungsikan secara optimal dan normal sebagaimana mestinya. Hal ini dikarenakan sistem drainase dapat mengurangi debit air di suatu kawasan dengan dibuang ke tempat lain yang lebih rendah dan tidak mengganggu.
  3. Kualitas hidup penduduk di wilayah bersangkutan menjadi lebih baik dan meningkatkan ketentraman seluruh masyarakat karena tidak adanya genangan air, banjir, dan pembuangan limbah yang tidak teratur.
  4. Meminimalisir kerusakan jalan dan bangunan yang ada diperkotaan maupun dilingkup rumah karena drainase dapat mengendalikan pengikisan tanah.
  5. Dengan memakai sistem drainase tertentu, drainase juga dapat mencegah pencemaran air tanah oleh buangan limbah cair.

Karena drainase merupakan komponen penting dalam tata ruang maupun infrastruktur suatu kawasan yang memiliki banyak manfaat, maka keberadaanya harus senantiasa kita jaga dan rawat dengan sebaik mungkin. Salah satunya dengan cara menghindari perilaku manajemen sampah buruk yang dapat menyebabkan tersumbatnya sistem drainase. Pada akhirnya bisa terjadi banjir.

Untuk itu, agar sampah tidak masuk ke dalam saluran drainase, maka diperlukan komponen penyaring sekaligus penyalur air permukaan menuju gorong-gorong/saluran utama. AAK selaku pabrikan pengecoran logam juga menghadirkan produk tata drainase seperti grill, manhole cover dan frame. Terbuat dari bijih logam coran terbaik menghasilkan produk bermutu tinggi. Segera dapatkan penawaran terbaik komponen drainase AAK!

Inilah Perbedaan Baja Cor Dengan Besi Cor

Pengecoran logam merupakan suatu proses penuangan materi logam cair yang dimasukkan ke dalam cetakan pasir atau media lainnya yang memiliki rongga cetak sesuai dengan bentuk atau desain yang diinginkan. Logam cair yang telah dituang kedalam cetakan tersebut kemudian dibiarkan membeku didalam cetakan dan kemudian dikeluarkan menjadi suatu komponen tertentu.

Ada beberapa material yang digunakan dalam pengecoran logam ini diantaranya besi cor, baja cor, aluminium, hingga material khusus seperti timah hitam, timah putih, nikel, dan lain sebagainya. Dan di antara beberapa material tersebut, baja cor dan besi cor lah yang paling populer. Meskipun istilah besi dan baja ini sudah akrab di telinga kita, nyatanya masih banyak orang yang menganggap kedua material ini sama, karena secara visual memang sulit dibedakan. Lantas apa perbedaan baja cor dengan besi cor ini? Dan bagaimana cara membedakannya?

Kandungan karbon

Baja cor merupakan logam yang terbentuk dari paduan antara besi (Fe) dengan karbon (C) sebagai komposisi utama dan dibuat dengan proses pengecoran. Kandungan karbon pada baja cor sendiri cukup rendah yaitu kurang dari 2%. Berbeda dengan besi cor yang memiliki kandungan karbon diatas 2% atau pada umumnya sampai dengan 4%.

Karakteristik material

Material baja cor memiliki karakteristik diantaranya yaitu memiliki daya tarik dan daya tekan yang besar, tangguh, tahan korosi yang cukup baik, namun kurang mampu meredam getaran. Sedangkan sifat dari besi cor yaitu mampu meredam getaran, kemampuan las yang relatif rendah, kemampuan tempa yang baik, dan mempunyai elongasi tinggi.

Suara material saat dipukul

Untuk mengetahui perbedaan baja cor dengan besi cor dapat kita cek berdasarkan suara yang dihasilkan saat kedua material dipukul. Baja cor biasanya memiliki hasil pukulan dengan suara yang lebih nyaring daripada besi cor. Hal ini dikarenakan sifat besi cor yang dapat meredam getaran, sehingga suara hasil pukulan besi cor lebih rendah. Tetapi belum ada penelitian lebih lanjut untuk percobaan ini, tentu hasilnya adalah relatif dan tidak terukur.

Pengaplikasian material

Material besi cor mempunyai aplikasi yang lebih luas dibandingkan dengan baja cor. Besi cor biasanya dapat diaplikasikan untuk grill, manhole cover, grating drainase dan sebagainya. Sedangkan pengaplikasian baja cor diantaranya pipa, komponen presisi, komponen konstruksi, dll. Meski demikian, banyak juga dibalikkan, misal pipa dengan besi cor, dsb.

Percikan gerinda

Dari hasil pengamatan, percikan gerinda yang dikeluarkan baja cor lebih pendek dan lebih sedikit daripada besi cor. Namun, percobaan ini pun juga masih bersifat subyektif, dikarenakan belum ada penelitian lebih lanjut mengenai hal tersebut.

Demikian sedikit informasi mengenai perbedaan baja cor dengan besi cor. Perbedaan karakterisik keduanya ini membuat spesifikasi penggunaannya juga berbeda. Masing-masing material tentunya memiliki keunggulan di setiap pengaplikasiannya.

Di AAK (Aneka Adhilogam Karya) sendiri menggunakan dua material tersebut dalam memproduksi sambungan pipa (pipe fittings) dan komponen drainase. Pemesan dapat menyesuaikan kebutuhan dan kondisi di lapangan. besi cor maupun baja cor kami pun memiliki standarisasi pilihan terbaik.

Bagaimana Proses Penyaluran Air Bersih PDAM Hingga Ke Rumah Kita?

Air merupakan elemen yang sangat penting bagi kehidupan di bumi. Air menjadi salah satu kebutuhan utama bagi manusia dan juga menjadi satu prasyarat untuk mengukur kualitas hidup manusia. Kualitas hidup yang dimaksud disini yaitu dalam konteks kesehatan. Pasalnya setiap hari kita tidak bisa lepas dengan penggunaan air bersih. Mulai dari kebutuhan minum, mandi, memasak, mencuci, dan lain sebagainya. Maka dari itu ketersediaan air bersih di sebuah kawasan sangatlah penting guna memenuhi kualitas hidup yang sehat itu sendiri.

Kriteria dari air bersih ini meliputi 3 aspek, yaitu kualitas, kuantitas, dan kontinuitas. Dalam usaha menyediakan air bersih, salah satu BUMN di Indonesia yaitu PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) lah yang menanganinya. Air baku dari PDAM berasal dari sumber yang berada di mata air, sungai, danau ataupun gunung. Air baku ini tidak semerta-merta dapat langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih dalam kehidupan sehari-hari. Namun air baku akan mengalami proses pengolahan terlebih dahulu untuk menjaga kualitas dari air tersebut. Lalu, bagaimana proses yang harus dilalui air yang diolah PDAM mulai dari sumber air hingga ke rumah kita?

Simak terlebih dahulu jenis-jenis pengolahan air secara umum berikut ini.

Secara umum pengolahan air bersih terdiri dari 3 cara, yaitu pengolahan secara fisika, kimia, dan biologi. Pengolahan secara fisika dilakukan dengan memanfaatkan sifat mekanis dari air, contohnya dengan melakukan pengendapan, filtrasi (penyaringan), adsorpsi (penyerapan) tanpa adanya penambahan bahan kimia. Sedangkan pengolahan secara kimia, dilakukan dengan menambahkan zat kimia seperti tawas dan klor. Zat ini yang biasa digunakan untuk menyisihkan logam-logam berat yang terkandung dalam air. Serta pada proses pengolahan secara biologi, dilakukan pemanfaatan mikroorganisme tertentu sebagai media pengolah yang dapat membantu menjernihkan air.

Lantas, bagaimana proses pengolahan air bersih oleh PDAM?

Dalam penyediaan air bersih, PDAM di Indonesia umumnya menggunakan metode pengolahan secara fisika dan kimiawi. Metode ini sering disebut dengan istilah IPA (Instalasi Pengolahan Air). Pada dasarnya, terdapat 3 unit penting dalam sistem pengolahan air bersih di berbagai daerah di Indonesia, yaitu sebagai berikut:

1. Intake Building

Intake building merupakan sebuah bangunan yang berfungsi sebagai tempat pertama kalinya air dari sumber air masuk. Bangunan ini dilengkapi dengan screen bar yang berfungsi untuk menyaring benda-benda asing yang ikut tergenang dalam air. Air yang berada di intake building ini selanjutnya akan masuk ke dalam bak besar yang nantinya akan di pompa ke bangunan selanjutnya.

2. Water Treatment Plant (WTP)

Air yang telah berada di bak besar dalam intake building kemudian di pompa ke WTP. WTP merupakan bangunan utama pengolahan air bersih. Biasanya terdapat 5 bagian yang terdapat dalam bangunan ini yang membuat air menjadi layak untuk digunakan. Bagian-bagian tersebut yaitu:

  • Pada proses koagulasi, dilakukan proses destabilisasi partikel koloid/kotoran yang terkandung dalam air. Proses ini dilakukan secara kimia dengan menambahkan zat tawas (aluminium sulfat) atau secara fisika dengan melakukan rapid mixing (pengadukan cepat), dan hidrolis (terjunan atau hydrolic jump).
  • Setelah air berada di unit koagulasi, selanjutnya air melalui proses pengadukan perlahan (slow mixing) agar tawas yang tercampur dalam air dapat mengikat partikel kotoran dan membantuk flok yang lebih besar agar nantinya kotoran lebih mudah mengendap.
  • Dalam unit ini, flok yang telah terbentuk (biasanya berbentuk lumpur) akan terpisah dengan air dan secara otomatis akan mengendap didasar bak.
  • Air yang telah terpisah dari lumpur, selanjutnya disaring agar benar-benar bersih. Proses ini dilakukan dengan bantuan gaya grafitasi.
  • Untuk menghindari adanya potensi kuman dan bakteri yang tekandung dalam air, maka dilakukan proses tambahan yaitu berupa penambahan chlor, ozonisasi, UV, pemabasan, dll.

3. Reservoir

Sebelum didistribusikan, air yang telah selesai diolah dimasukkan ke tempat penampungan sementara. Biasanya reservoir ini terletak di tempat dengan eleveasi lebih tinggi daripada tempat-tempat yang menjadi sasaran distribusi,

Selanjutnya untuk mendistribusikan air bersih tersebut, digunakan pipa-pipa dengan berbagai macam ukuran hingga air bersih dapat sampai di rumah maupun bangunan disekitar kita.

Demikian ulasan mengenai proses proses perjalanan air bersih PDAM hingga bisa kita manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Jika Anda mencari produsen yang memproduksi perlengkapan sambungan pipa air minum (Pipe Fittings), maka PT. Aneka Adhilogam Karya lah solusi tepat bagi Anda.

Karena produk-produk yang kami hasilkan sudah memperoleh sertifikat SNI untuk Sambungan Pipa Air Minum Bertekanan dan telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008 (Qualty Management System). Jadi, jangan ragu memilih PT. Aneka Adhilogam Karya sebagai partner segala kebutuhan sambungan pipa air minum Anda.